Thursday, June 7, 2012

Prometheus (2012)

            

"My God, we were so wrong" - Elizabeth Shaw




               Pada tahun 2089 sepasang arkeolog yang bernama Elizabeth Shaw(Noomi Rapace) dan Charlie Holloway menemukan jejak pada antariksa yang diperkirakan memiliki jawaban atas asal mula manusia tercipta. Mereka beranggapan bahwa inilah tawaran untuk membuka rahasia kehidupan yang ditinggalkan oleh manusia pendahulu mereka. Peter Weyland(Guy Pearce) yang merupakan CEO dari Weyland Corporation pun memberikan dana untuk perjalanan lintas angkasa dengan sebuah pesawat luar angkasa bernama USS Prometheus. Perjalanan menuju planet tersebut menggunakan sistem kecepatan cahaya sehingga para petualang dibekukan agar tidak bermasalah dalam perjalanan. Prometheus selama perjalanan dijalankan oleh Android yang mengambil bentuk manusia agar dapat memahami perilaku dan tidak aneh bagi para petualang itu saat nanti mereka terbangun. Android ini bernama David (Michael Fassbender).
                Pada tahun 2093 prometheus sampai pada tujuannya di orbit LV-223. Dibangunkan dari “tidur” lamanya merekapun diingatkan pada misi utamanya yaitu menemukan artefak alien yang memiliki kemungkinan bahwa merekalah Manusia yang pertama, Nabi Adam bagi mereka, Manusia yang pertama ini dinamakan “Engineers”. Misi ini diingatkan oleh Mission Director Prometheus yang bernama Meredith Vickers(Charlize Theron) agar jika ada kontak dengan makhluk apapun mereka harus menghindarinya. Sebuah team pun dikirim keluar Prometheus untuk mengeksplorasi jejak yang mereka cari sementara Sang kapten, Janek (Idris Elba), dan Vickers mengawasi kegiatan eksplorasi mereka.
                Apakah yang terjadi? Akankah mereka menemukan Artefak itu atau mereka menemukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka temukan?

                Pertama saya mau menuju ke bioskop saya hanya mengandaikan bahwa ini adalah film sci-fi biasa yang dikemas hebat . ternyata saya salah. Prometheus bukanlah film biasa saja, ini adalah film yang memiliki Visual menawan yang tentunya terlihat sangat indah dalam tampilan 3D didukung oleh Sound Effect yang menggetarkan perasaan membuat penonton terlarut dalam keindahan yang ditawarkan Ridley Scott sebagai sutradara. Membangun ketegangan dengan perlahan membuat kita diposisikan sebagai mereka sehingga ketegangan yang dihasilkan terasa sangat nyata.
                Akting Fassbender dan Rapace sebagai tokoh David serta Shaw sangatlah apik. Terlihat tidak sebagai berakting, tapi memberi nyawa pada karakter di film ini. Bahkan saya yang sangat senang dengan penampilan Fassbender sebagai Magneto di First Class merasa Jiwa dia jauh berbeda dengan ini. Seperti kenal dengan teman baru. Semua menjadi apik dan solid, didukung pula oleh Charlize Theron yang cantik sekali disini :p
                Kembali ke visual, tampilan panorama bumi yang tampak memiliki setting pada jaman dahulu,  planet dalam orbit LV-223  maupun teknologi yang dipakai USS Prometheus terlihat sangat nyata. 3D yang ditawarkan pun berbeda, seperti dimensi baru dalam film yang memiliki kedalaman visual yang jauh kedalam, membuat saya melupakan kenyataan bahwa itu adalah layar theatre.
                Keindahan visual tersebut menjadi sangat nyata dengan Scoring yang dibuat oleh Marc Streitenfeld dan Harry Gregson-Williams. Seperti contohnya musik yang berjudul Life, saya sangat suka ini, melekat dalam otak.
Saya ingin menyarankan anda menonton film ini dalam 3D, mungkin akan lebih seru menonton dalam iMax 3D tapi saya belum punya waktu untuk mengantri kesana. Dalam waktu dekat ini saya yakin akan kembali ke bioskop atau tepatnya iMax untuk masuk lagi ke dunia prometheus. Karena... film ini indah.

No comments:

Post a Comment