Thursday, January 17, 2013

Les Misérables (2012)




Untuk sebuah film drama-musikal(yang penulisannya di XX* ternyata typo mulu) tentu Les Misérables jadi yang teranyar dari beberapa waktu terakhir ini. Mungkin, karena saya bukan penggemar genre ini jadi jarang menonton film musikal yang ngebuat saya kurang tahu film lainnya dalam waktu dekat ini.

Gw coba menelusuk sedikit lebih dalam kedalam les mis,
(padahal baca baca wikipedia sama imdb)

Les Misérables adalah sebuah novel karya Victor Hugo yang terkenal di Perancis, dipublish tahun 1862 dan dianggap sebagai karya yang sangat brilian di abad ke 19. Menunjukkan sejarah perancis, politik, filosofi, agama, romansa dan cinta kasih keluarga. 
Difilmkan sampai ini setidaknya 7 film sejak tahun 1934 hingga yang terakhir tahun 2012 menjadi nominee oscar, pemenang Golden Globe di “Suddenly” sebagai original song,best picture for musical or comedy, Hugh Jackman sebagai Best Performance by an Actor, Anne Hathaway sebagai Supporting Actress  dan banyak awards lainnya.




Nonton ini,dirumah karena ga bisa ke bioskop dalam keadaan cacar air, bisa diusir orang nanti kalau maksa. Untungnya pilihan nonton dirumah cukup tepat karena ternyata seperti waktu saya nonton Edward Scissorhandsnya Tim Burton  saya banyak mem-pause film karena emang payah aja gakuat hehe.





Oke apa sih ceritanya?

Seorang tahanan bernomor 24601 yang bernama asli Jean Valjean(Hugh Jackman) yang dipenjara karena mencuri roti untuk makan adiknya. Dia dibebaskan bersyarat dari penjara karena sudah waktunya dia keluar dengan syarat melapor pada petugas yang berwenang di daerah itu. Akan tetapi Inspektur Javert (Russel Crowe) tidak mempercayai bahwa dia sudah berubah, sehingga dia bersumpah akan mengejar Valjean jika dia melakukan kejahatan. Valjean pun tidak bisa bertahan karena tidak ada yang mau mempekerjakannya karena dia seorang Wolveri..eh salah… seorang penjahat yang pada kertas identitasnya dicap penjahat.

Tidak diterima oleh sosial yang bahkan tidak lebih baik dari dirinya menuntun Valjean kepada seorang Pastur di Gereja yang menjanjikan hidup untuknya. Disini pun ia mendapat ilham untuk menjalani hidup lebih baik.

Selang 8 tahun kemudian dia berhasil menjadi Walikota di Montreuil-sur-Mer dan memiliki sebuah pabrik. Fantine (Anne Hathaway) salah seorang pekerjanya diketahui diam-diam mengirim uang pada anaknya, Cossete( Isabelle Allen) yang tinggal dengan keluarga Thenardiers ( Sascha Baron-Cohen dan Helena Bonham Carter).

Karena merupakan suatu ancaman maka Fantine dipecat oleh tangan kanan Valjean (michael Jibson). Tidak butuh waktu lama, demi menghidupi anaknya dia menjual diri sebagai pekerja prostitusi. Fantine pun bertemu masalah karena ada pelanggan yang abusive. Melihat itu Inspektur Javert menangkapnya.

Beruntung Valjean ada disitu. Dia menyelamatkan Fantine dan dibawa ke rumah sakit. Pada saat itu Javert pun mengetahui bahwa Valjean adalah incaran dia. Di rumah sakit mengetahui cerita Fantine, Valjean pun bersumpah untuk mencari dan mengurus Cosette seperti anaknya sendiri.
Sayang…Javert mengejar…

So what’s your point Ndo?

Sebagai film musikal, Les Mis seru sekali, nyanyian para aktor dan aktrisnya membahana megah dan indah seperti menonton opera yang tersaji dalam bentuk film. Saya sangat suka Anne Hathaway ketika proses transformasi menjadi prostitusi menyanyikan sebuah lagu I Dreamed a Dream (semoga benar) yang terasa sangat menjiwai dalam setiap kata yang diucapkannya. Membuat saya sing-a-long dalam kesedihannya. Banyak juga lagu lain dalam film ini yang indah sekali namun saya tidak bisa ingat karena yah setiap dialognya aja nyanyi hehehe.

pas adegan ini



          Saya senang sekali dengan penggambaran yang diciptakan oleh Les Mis. Penggambaran perancis yang seperti khayalan saya ketika membaca sejarah, penuh dengan hal kotor, memilukan dan ketimpangan sosial yang menyayat hati, Disini pun saya menyadari ketika “Do You Hear the People Sing?” Dinyanyikan oleh rakyat bahwa orang Perancis itu memang gila. Sedikit bercerita mengenai pengalaman saya di Manchester, saya sekolah bersama kurang lebih 70 orang perancis. Setiap hari, betul betul setiap hari setiap malam kita berjalan menuju bar selalu mereka nyanyikan “La Marseillaise” dan lagu nasional lainnya tanpa peduli mereka ada di tanah siapa dan apa pendapat orang. Karena..ya balik lagi ke apa saya bilang. Orang perancis itu dapat menjadi gila, vokal tetapi manis dalam satu waktu. Kebersamaan adalah nomor satu bagi mereka.


gw yang kulitnya item sendiri. skip. skip. 

          Mungkin sedikit yang memiliki pengalaman seperti saya dalam hal “mengerti” orang perancis ini, tapi jelas satu hal untuk saya mengapa film ini terkesan hebat sekali karena penggambarannya setiap detail menunjukkan hal yang dimiliki mereka. Kita dapat belajar banyak kebudayaan atau mungkin habit masyarakat perancis dari film ini. Suatu penggambaran yang brilian dalam kemasan musikal. Seperti setelah menonton film action saya menjadi sok gagah, maka setelah menonton ini kenyataannya saya berusaha menyanyikan setiap perkataan saya dengan logat sok perancis. Nyokap pun jadi nyangka gw belom minum obat lagi di kloter terakhir hari ini. Merci Les Misérables!

Tuesday, July 3, 2012

The Amazing Spiderman(2012) Perbedaan + Review

"We all have secrets. the ones we keep...and the ones that are kept from us."
Peter Parker



Mereview the Amazing Spiderman adalah hal yang paling gw inginkan karena gw sangat amat menunggu film ini release. Tapi gw mau coba untuk lebih menulis melalui pertanyaan-pertanyaan yang umumnya ditanyain temen-temen ngeliat gw heboh nonton teaser dan clip dari youtube yang banyak banget ditebarin sebelom amazing keluar.

Paling banyak temen gw nanyain ini,

“Ngapain gw nonton Spiderman lagi? Kan gw udah apal ceritanya, diputer mulu di tv gitu. Remake/Dibuat ulang juga paling ceritanya sama, beda orang doang jadi nggak sreg.”

Kalau cowok,
Buat liat Emma Stone yang aduhai itu.
Kalau cewek,
Buat liat Andrew Garfield yang cute abis jadi spidey.

Nggak lah! Hahaha… tapi iya juga sih -_-


Jadi gini, menurut yang dinyatakan  Amazing Spiderman mengambil alur cerita dari Ultimate Spiderman (2000). Disitu nggak cuma memodernisasi dunia spiderman ini tapi juga mengangkat hal-hal yang jarang ditunjukin dalam spidey seperti contoh nunjukkin orang tuanya peter.

Nah Webb berusaha mengambil hal tersebut tapi juga mengarahkan ke perspektif bahkan detail cerita yang berbeda. Mungkin karena udah yakin orang-orang terbiasa dengan premis spiderman sebelomnya maka dia bertujuan untuk lebih kepada mengakrabkan kita ke Peter yang baru, melihat kehidupannya yang lebih dalam, kepribadiannya bahkan dunia yang dia tempati dimana terlihat jauh berbeda dibanding yang sebelumnya.

Disini ceweknya Gwen Stacy ( Pacar Peter yang pertama kalau di komik) bukan Mary Jane. Disini Peter Anak SMA bukan Kuliahan. Dia lebih senga dan banyak bacot persis kayak komik pertama gw (Akhirnya :’D ) bukan spidey yang lebih depresi, serius dan jarang becanda. Ah pokoknya beda deh.

Jadi ya kalau nonton amazing ini lebih kepada ngeliat spiderman di dunia yang berbeda , perkenalan sama spiderman baru yang gw harap ada sekuelnya.



 “Terus kenapa dibuat ulang? Kenapa nggak lanjut ke Spiderman 4 aja yang isu musuhnya dr. Lizard sama Carnage ?”

DUITTTTTTT BROOOO

      Dengan adanya sutradara(Marc Webb) dan bintang baru(Andrew Garfield dan Emma Stone) tentunya akan jauh lebih “murah” budgetnya disbanding ngelanjutin yang lama. Seenggaknya paychecks mereka nggak “gede” disbanding bintang sebelomnya
      
      Yap , Tobey mau $ 50 juta  kalau mau ada spiderman 4 dengan dia sebagai Peter. Belum termasuk actor besar lainnya bahkan sang sutradara Sam Raimi yang pastinya minta naikin gaji mereka. Selain itu sepertinya Sony terlalu banyak memberikan intervensi ke Spidey untuk banyakin cerita sehingga ceritanya di film Spiderman 3 cukup berantakan.
      
      Kenapa sekarang? Karena Sony ga mau kehilangan movie-rightsnya Spider-Man yang setau gw mesti bikin Sekuel Spidey dalam waktu dekat atau nggak movie-rightsnya lepas kembali ke marvel. CMIIW

Jadi gw mending nonton atau nggak?”

Saran gw iya, karena kalau diliat kemungkinan kita harus terbiasa dengan sekuel Amazing Spiderman nantinya. Goodbye the old ones!

Okay here’s my review:

                Peter Parker(Andrew Garfield) adalah seorang pelajar di Midtown Science HighSchool yang kalau diklasifikasikan adalah seorang Nerd. Sering dibully, tapi tidak punya kekuatan untuk melawan, hanya bermodal keberanian. Diam-diam dia menyukai Gwen Stacy(Emma Stone) , wanita terpintar di kelasnya-Detail ini penting-yang selalu berpakaian seksi dengan boots tinggi dan berwajah cantik
                Keadaan rumahnya seperti warga lainnya, hanya saja dia tinggal bersama pamannya Ben(Martin Sheen) dan tantenya May(Sally Field). Dia ditinggalkan orangtuanya ketika masih kecil karena alasan yang tidak jelas.
                Suatu hari Peter menemukan koper ayahnya dibawah gudang, tanpa sengaja dia mendapat surat-surat penting milik ayahnya didalam koper tersebut. Peter ingin mengetahui apa yang mereka lakukan sehingga meninggalkannya, ternyata surat tersebut merunut kepada gedung Oscorp, tempat kerja dr. Curt Connors(Rhys Ifans) sebagai teman riset ayahnya dulu dan kepala lab disana. Untuk mengetahui alasan tersebut maka pergilah peter kesana.

Apakah Peter dapat menemukan jawaban yang dia cari selama ini?
Atau berubah jadi Manusia Laba-laba yang super duper keren?


Emang dasarnya udah nungguin film ini dari pertama gosipnya keluar jadi buat gw ya bagus banget. Yang pasti gw bakal lebay memuji film ini, bayangin deh lo punya gambaran karakter karena lo dekat(baca: baca komiknya) dari sd, main gamenya di PS1,2 sampe sekarang xbox360 semua penggambaran spidey disitu sama: bawel, lucu, gesit, senga, enerjik ! Semua lebih mengarah ke Amazing spiderman yang komikal itu.

Disuguhin sama Spiderman 1,2,3 gw seneng setengah mati, tapi cukup kecewa karena penggambaran Tobey sebagai Peter disitu terlalu gelap. Gak ada kebawelan gila ala spidey yang gw kenal. di Amazing Spiderman, gw dapetin semua yang gw mau. Dan tentunya gw bisa ngerubah pandangan  spidey di dunia nyata yang suntuk jadi spidey yang gw suka lagi.

Perubahan scene Marvel tapi sekarang makin berasa similar semua yah, keliatan banget dari Avengers bahkan Amazing yang baru ini, kalau alur ceritanya drama-action-comedy-action-drama dan terus berulang. Walau begitu hal ini sukses bikin orang seneng karena terpenuhi hasrat nontonnya.

Oke beralih ke Visual,

                Gw nonton dengan visual 3D, dan gambarnya Amazing! Inside the box yang maksimal dalemnya kayak avatar atau scene Prometheus waktu pintu kapalnya dibuka Meredith Vickers.  Outside the box-nya juga asik banget, bikin berdebar waktu ada benda yang terbang kearah kita(Dan scene beginiannya ga maksa kayak Resident Evil terakhir). Waktu ada menara pencakar langit keluar layar gw sampe bergidik mundur ke bangku lupa bahwa itu 3D (norak). Dan efek 3D yang paling EPIC itu scene dimana kita jadi First Person Spiderman melayang kesana sini dan ditutup pake jaring yang ditembakin tepat kearah kita! Seinget gw, terakhir gw setakjub itu pas ngeliat credit scenenya Despicable Me yang tangga jatoh pas didepan kita. keren! RECOMMENDED to watch it in 3D!
The Amazing Spiderman, reboot yang sebelum tayang sudah dicap gagal oleh pesimisnya banyak orang, tapi ternyata malah AMAZING dan sangat menyenangkan!

The Amazing Spiderman(2012)
8,5/10

Sunday, June 10, 2012

Madagascar 3: Europe's Most Wanted



“TATATATATATTA CIRCUS! TATATATATATTA AFRO! CIRCUS AFRO! CIRCUS AFRO! POLKADOT, POLKADOT, POLKADOT, AFRO!”



Para binatang yang kabur dari kebun binatang New York yaitu Alex (Ben Stiller) , Marty(Chris Rock), Gloria (Jada Pinkett Smith) dan Melman(David Schwimmer), King Julien(Sacha Baron Cohen) beserta pengikutnya , para penguin dan monyet-monyet masih terdampar di Afrika. Keinginan mereka tetap sama, yaitu kembali ke “Rumah” mereka di New York. Akan tetapi para penguin dan monyet-monyet mencoba berangkat lebih dahulu dengan pesawat yang berbentuk lebih seperti burung ke Monte Carlo untuk mendapatkan uang demi kepuasan tersendiri, tanpa disangka pesawat tersebut bisa terbang dan merekapun hilang tanpa sempat binatang lain menumpang. Para binatang yang tersisa pun inisiatif mengejar para penguin dan monyet di Monte Carlo agar dapat pulang bersama. Sayang gerakan mereka ketahuan Pengawas Binatang liar dan akhirnya mereka malah dikejar untuk ditangkap.
                Apakah mereka berhasil meloloskan diri mencapai Amerika? 
                Atau perjalanan mereka berakhir di Eropa?

“3Dnya keren yah!”

“Ceritanya lucu banget!”

Itu baru sebagian yangkeluar dari mulut orang abis nonton Madagascar 3 3D, kenapa gitu? Karena Madagascar 3 emang lucu dan bagus dalam visual 3Dnya yang kerasa keluar dan kedalaman layar maksimal. Efek 3Dnya pun menurut saya tidak menyakitkan mata/bikin capek  kalau nonton. Kalau bukan penggemar 3D yah ga ada salahnya nonton Madagascar III dalam tampilan 3D karena (mungkin) akan jauh lebih menyenangkan nonton di tampilan itu. 

                Saya sendiri paling suka setiap adegan Melman keluar karena leher dan muka jerapahnya yang panjang berasa keluar dan dekat dengan kita sebagai penonton bikin tambah ngakak ngeliat sikap dia atau tiap adegan ledakan yang ngebuat saya kaget melihat objek yang muncul ke arah penonton terasa nyata. Permainan warna pun sangat beragam dan menyenangkan dalam memanjakan penonton yang umumnya Keluarga, sehingga animasi ini  tidak hanya membuat anak-anak kecil kegirangan tapi juga membuat remaja dan orang tua tertarik untuk melihat lebih jauh lagi.

                Para writer Eric Darnell dan Tom McGrath dari sekuel pertamanya yaitu Madagascar dan Madagascar 2: Escape to Africa sukses mengocok perut penonton untuk tertawa melihat tingkah absurd dan kocak dari kuartet Hewan gila beserta kawan-kawannya geng penguin, monyet-monyet gila serta King Julien dan pengikutnya maurice dan morty si mata sedih. Mereka begitu klop. Tampilnya Vitaly, Gia dan Stefano di film ini sebagai karakter baru sebenarnya mengecewakan saya karena saya lebih ingin melihat mereka yang sudah klop itu lebih gila bersama tanpa adanya karakter baru lagi yang mengambil porsi layar cukup banyak.

                Madagascar 3 ini memang film keluarga yang layak untuk ditonton bersama. Tidak membosankan, Penuh tawa dan layak menjadi tontonan mengisi waktu keluarga anda. Untuk kepuasan maksimal saya sarankan menonton film ini dalam tampilan 3D.




Madagascar 3: Europe’s Most Wanted
Yudobating

7/10

Thursday, June 7, 2012

Prometheus (2012)

            

"My God, we were so wrong" - Elizabeth Shaw




               Pada tahun 2089 sepasang arkeolog yang bernama Elizabeth Shaw(Noomi Rapace) dan Charlie Holloway menemukan jejak pada antariksa yang diperkirakan memiliki jawaban atas asal mula manusia tercipta. Mereka beranggapan bahwa inilah tawaran untuk membuka rahasia kehidupan yang ditinggalkan oleh manusia pendahulu mereka. Peter Weyland(Guy Pearce) yang merupakan CEO dari Weyland Corporation pun memberikan dana untuk perjalanan lintas angkasa dengan sebuah pesawat luar angkasa bernama USS Prometheus. Perjalanan menuju planet tersebut menggunakan sistem kecepatan cahaya sehingga para petualang dibekukan agar tidak bermasalah dalam perjalanan. Prometheus selama perjalanan dijalankan oleh Android yang mengambil bentuk manusia agar dapat memahami perilaku dan tidak aneh bagi para petualang itu saat nanti mereka terbangun. Android ini bernama David (Michael Fassbender).
                Pada tahun 2093 prometheus sampai pada tujuannya di orbit LV-223. Dibangunkan dari “tidur” lamanya merekapun diingatkan pada misi utamanya yaitu menemukan artefak alien yang memiliki kemungkinan bahwa merekalah Manusia yang pertama, Nabi Adam bagi mereka, Manusia yang pertama ini dinamakan “Engineers”. Misi ini diingatkan oleh Mission Director Prometheus yang bernama Meredith Vickers(Charlize Theron) agar jika ada kontak dengan makhluk apapun mereka harus menghindarinya. Sebuah team pun dikirim keluar Prometheus untuk mengeksplorasi jejak yang mereka cari sementara Sang kapten, Janek (Idris Elba), dan Vickers mengawasi kegiatan eksplorasi mereka.
                Apakah yang terjadi? Akankah mereka menemukan Artefak itu atau mereka menemukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka temukan?

                Pertama saya mau menuju ke bioskop saya hanya mengandaikan bahwa ini adalah film sci-fi biasa yang dikemas hebat . ternyata saya salah. Prometheus bukanlah film biasa saja, ini adalah film yang memiliki Visual menawan yang tentunya terlihat sangat indah dalam tampilan 3D didukung oleh Sound Effect yang menggetarkan perasaan membuat penonton terlarut dalam keindahan yang ditawarkan Ridley Scott sebagai sutradara. Membangun ketegangan dengan perlahan membuat kita diposisikan sebagai mereka sehingga ketegangan yang dihasilkan terasa sangat nyata.
                Akting Fassbender dan Rapace sebagai tokoh David serta Shaw sangatlah apik. Terlihat tidak sebagai berakting, tapi memberi nyawa pada karakter di film ini. Bahkan saya yang sangat senang dengan penampilan Fassbender sebagai Magneto di First Class merasa Jiwa dia jauh berbeda dengan ini. Seperti kenal dengan teman baru. Semua menjadi apik dan solid, didukung pula oleh Charlize Theron yang cantik sekali disini :p
                Kembali ke visual, tampilan panorama bumi yang tampak memiliki setting pada jaman dahulu,  planet dalam orbit LV-223  maupun teknologi yang dipakai USS Prometheus terlihat sangat nyata. 3D yang ditawarkan pun berbeda, seperti dimensi baru dalam film yang memiliki kedalaman visual yang jauh kedalam, membuat saya melupakan kenyataan bahwa itu adalah layar theatre.
                Keindahan visual tersebut menjadi sangat nyata dengan Scoring yang dibuat oleh Marc Streitenfeld dan Harry Gregson-Williams. Seperti contohnya musik yang berjudul Life, saya sangat suka ini, melekat dalam otak.
Saya ingin menyarankan anda menonton film ini dalam 3D, mungkin akan lebih seru menonton dalam iMax 3D tapi saya belum punya waktu untuk mengantri kesana. Dalam waktu dekat ini saya yakin akan kembali ke bioskop atau tepatnya iMax untuk masuk lagi ke dunia prometheus. Karena... film ini indah.

Friday, April 27, 2012

Modus Anomali (2012)

"Please help me, I don't know what happened!"



        Seorang pria (yang kemudian diketahui bernama John Evans(Rio Dewanto)) mendapati dirinya terkubur tanpa alasan yang jelas di tengah hutan antah berantah. Pria ini mencoba menelfon emergency call untuk meminta bantuan. tetapi pada Saat itu pula pria ini sadar... dia tidak tahu siapa dirinya...Mencoba berpikir keras akan apa yang terjadi, pria ini menyusuri hutan dengan kepanikan yang luar biasa. 

Berlari, berlari dan berlari sebisa mungkin pria ini menemukan sebuah gubuk yang kelihatannya berpenghuni karena terlihat ada mobil yang terparkir di depannya. Dia mengetuk pintu, memanggil orang yang ada di dalam tapi tidak ada yang menjawab. Setelah putus asa, gagang pintupun dibuka secara paksa. Pintu itu tidak terkunci! sambil waspada, dia masuk ke rumah dan menemukan sebuah handycam dengan tulisan "press play" dia memencetnya dan muncullah video seorang wanita hamil(Hannah Al Rashid) yang disekap oleh seseorang yang membawa pisau sambil menghadap ke kamera. Wanita itu meminta tolong sementara sang penyekap mulai mengayunkan pisaunya ke wanita tersebut. What the fuck happened?

Selamat datang kepada para pecinta adrenalin, modus anomali adalah film untuk adrenaline junkie yang ingin merasakan tekanan dalam menonton sebuah film tanpa harus berpikir keras tentang apa yang terjadi di dalamnya. Mengikuti alur yang berjalan tanpa henti seperti angin hutan segar yang berhembus diantara pepohonan.

Pengambilan gambar yang brilliant sambil mengeksplorasi keindahan hutan yang digambarkan sangat detail mengajak penonton untuk merasakan hal yang sama seperti john yang berlari di hutan sambil dikejar sosok misterius. Ketegangan itu sendiri dibangun dengan sangat apik oleh Joko Anwar sang sutradara yang memberi petunjuk kepada penonton untuk menebak-nebak siapa dalangnya melalui clue-clue yang simple tapi menghajar otak seperti Jam kotak dengan alarm 11:11 yang ternyata tersebar didalam hutan dan masih banyak lagi. Petunjuk itu adalah kuncinya. Joko membuat penonton bermain dengan otaknya, memainkan 
imajinasi liar untuk membuat penonton memiliki persepsi yang berbeda dalam menebak arah film ini.

Kekurangannya menurut gw pribadi adalah jawaban dari semua permainan otak itu disajikan dengan cukup jelas. Seperti memang seharusnya begitu padahal gw berharap jika kita diberikan ruang berpikir yang lebih luas untuk mereka-reka jawaban dari permainan ini. Sedikit terganggu dengan isu penggunaan bahasa yang juga banyak disinggung orang karena terasa sekali broken englishnya,  tapi biasa aja ah, gw suka Hannah dan Surya saputra berbicara dalam bahasa Inggris, terasa nyaman. Joko juga tidak menunjukkan bahwa modus anomali bersetting di negara manapun sehingga masalah bahasa bukanlah hal yang seharusnya dipermasalahkan dari film ini.

Modus Anomali adalah film bagus, terlalu sayang jika dilewatkan begitu saja dari daftar nonton bioskop karena efek suaranya terasa sangat mendukung film ini membangun suasana yang merubah daya khayal dari hanya menonton di bioskop jadi berlari bersama john di hutan.


Modus Anomali
8/10


Wednesday, April 18, 2012

Battleship (2012)

"Mahalo Motherfuc*er!"

       Dimulai dengan kakak beradik Alex Hopper(Taylor Kitsch) yang masih pengangguran dan Stone Hopper (Alexander Skarsgård) seorang perwira angkatan laut yang sedang santai di bar. Mereka pun bertemu dengan Samantha(Brooklyn Decker). Pada pandangan pertama Alex jatuh cinta pada Samantha. Setelah terjadi insiden "Burrito" mereka menjalin hubungan yang serius.
       Alex-pun masuk ke dalam Angkatan laut untuk membuktikan keseriusannya serta meminta restu dari ayah Sam, Admiral Shane (Liam Neeson) pada acara RIMPAC, latihan angkatan laut yang melibatkan koordinasi banyak negara. namun bersamaan dengan itu Cal(Hamish Linklater) seorang teknisi independen yang mencari sinyal ke planet lain dengan satelitnya mendapatkan respon dari Alien dipanggil "the Regents", Datanglah 5 delegasi mereka yang berubah menjadi agresif setelah menjadi sasaran tembak Kapal Battleship yang ditunggangi Stone. 
Apakah Alien ini mencari kedamaian atau memang ingin menguasai bumi kita?


      Penggambaran "the Regents" Alien yang berjenggot bulu landak yang kalau pake kostum kayak karakter game Halo sampe Pesawat-Perahu-Kodok(PPK) kepunyaan alien itu ngeliatnya kayak idup beneran.Bentuk bentuknya juga nggak lebay, bikin mereka itu cukup realistis...hmm... ya. realistis(untuk muncul).
Adegan boom-boom-jeder tembak2an antara kapal destroyer, battleship sama PPK-nya bagus. Setiap adegan tembak sana tembak sini meledak sana meledak sini bikin gw sama temen gw teriak "yeah!" saking senengnya liat ledakan hahaha.
Semua adegan perangnya menyenangkan deh pokoknya, sayangnya kekuatan film ini cuma di adegan perang itu.
      Dangkal banget ceritanya, nggak sedalem laut tempat latihan mereka.
Okelah, Peter Berg mungkin ga ngejer di cerita, karena emang nonjolin visual effectnya.
cukup bikin annoying setiap liat Rihanna, di tiap adegan yang seharusnya ga perlu dia malah ada, paling ga asiknya pas dia nyebur ke laut tapi megangin topinya dulu biar ga ilang. haduh.
Waktu ketemu geng kakek senior juga cukup aneh buat gw.
Mungkin Peter Berg Pengen nyairin suasana dari tegang ke santai, tapi gw nangkepnya ini film berubah jadi film lawak.

overall tetep asik kok buat ditonton, kalau mau puas nikmati aja special effectnya !



Battleship
 6/10

Friday, January 6, 2012

INAFFF 2011 - The Raid


"Salah saya apa pak polisi?"


Rama ( Iko Uwais) adalah seorang anggota team SWAT yang dipimpin oleh Jaka (Joe Taslim). Misi mereka adalah "membersihkan"sebuah gedung apartemen yang merupakan tempat berlindung para penjahat maupun penadah narkoba. Caranya adalah menyisir satu demi satu lantai gedung tersebut sampai ke lantai paling atas, tempat Tama (Ray Sahetapy) sang "Raja Pengedar Narkoba" berlindung bersama anak buah kepercayaannya yaitu Andi (Doni Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhiyan). 
Kekurangan team SWAT ini adalah kurangnya pengetahuan mereka tentang denah gedung tersebut. Beruntung, mereka memiliki komandan (Pierre Gruno) yang mengetahui setiap inci gedung itu...tunggu dulu... apakah beruntung kata yang tepat?



Film action murni yang sempurna!
Ceritanya sesimple itu. Masuk, tangkap dan keluar! Plot yang dihasilkan hanyalah untuk menyambung adegan satu ke adegan lainnya. biasa saja? tidak! disinilah terlihat kehebatan Gareth Evans selaku Sutradara. Visual yang ditampilkan menonjok otak penonton! Dari awal, ketegangan yang dibangun tidak kunjung berhenti, terus menerus naik. Secara tidak sadar memancing nafsu kita untuk "meminta" lebih dan lebih! Membuat adegan yang menurut gw udah gila jadi lebih gila lagi di adegan selanjutnya.
 tidak ada yang sia-sia. Bahkan, efek digital yang diberikan tidak mempengaruhi koreografi yang ditunjukkan secara apik. Walaupun tokoh utamanya adalah Rama, gw pribadi jatuh cinta dengan karakter Mad Dog. Man! He’s brilliant! I’m in love with this character! Sedikit credit, Ketika memberi selamat atas filmnya gw menilai bahwa Yayan adalah orang yang sangat baik, berbanding terbalik jauh dengan karakter mad dog. Rela gw dibunuh Mad Dog hahaha...
Koreografi yang dibuat lewat kolaborasi Iko, Yayan dan Evans memiliki warna yang berbeda beda di setiap adegannya. Indah sekali.
Pukulan, tembakan, tendangan, tusukkan dan ledakan yang maut menjadikan serbuan ini benar benar maut. 
yeeeah! "This is (action)film!" Seperti kata Vukmir dari a Serbian film.


Mungkin gw adalah salah satu orang yang beruntung dapat menyaksikan the Raid di closing INAFFF 2011. Selain dapat menyaksikan film ini jauh lebih cepat dari tanggal penayangannya yang reguler di Indonesia, film ini juga tidak mendapat pemotongan dari el-es-ef (baca penjelasan festival di INAFFF 2011) . Misalkan ada, akan sangat disayangkan karena keseluruhan adegan film ini adalah aksi yang sempurna. 
Pastinya, gw nggak sabar untuk menyaksikan the Raid lagi di bioskop!







---SPOILER----

Ada banyak favorit gw dalam film ini...
aspek penjahat yang susah mati walaupun penjahat itu kroco lah, ya lo tau sendiri kalau di film2 action kan biasanya si penjahat nembak kemana kena kaleng, si jagoan nembak sambil buang hajat bisa kena 5 sekaligus... tapi aspek gembel yang gw ga suka itu ga ada sama sekali juntrungannya disini... Suka gw waktu ada abang gondrong yang nembakin para jagoan dibawah, dia ketembak berdiri lagi, tembak lagi, gila gilaan lagi... dan dia sendiri tuh bisa kali dapet bunuh 3 orang terus baru deh mati... asem jago banget tuh anak...
Di tempat bandar narkoba juga sama tuh, satu per satu muncul ngadepin rama tapi kuat kuat banget, finalenya yang terakhir dihajar kerasa gitu sengitnya, ga cuma asal lewat
selain itu tampangnya itu pada manusiawi semua, yang manis cuma rama sama andi... yang lain tampang abang2 bandar yang lengket belom mandi, bikin makin suka deh nikmatin perpindahan satu adegan ke adegan lainya, malah jadi ga pusing gitu karena kocak semua...
overall nonton film ini kayak main game the warriors di ps2, dikejer sama ribuan geng padahal mereka cuma se geng doang dan semua senjata bisa dipake buat ngehajar mereka sampe puas.

dan nope! cut yang kerasa cuma di "FINISH-THE-DOG" scene dimana pak Yayan yang super sekali ditusuk lampu neon terus diputer, berapa detik sih itu palingan 1-2 detikan ...
oh yeah, itu Rama-Andi vs Mad Dog udah kayak star wars I yang adegan qui gon jinn feat obi wan kenobi vs darth maul... koreonya crot 


----SPOILER KELAR----











The Raid (Serbuan Maut)
9,5/10